Jumat, 16 April 2010

Ibu-ibu Demo Sri Mulyani, Tapi Nggak Ngerti Persoalan

Siang ini kantor Kementerian Keuangan Jalan Wahidin Raya, Jakarta diserbu ratusan para pendemo yang menuntut pertanggungjawaban Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mundur, terkait kasus bailout Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun. Pendemo juga mendesak Wakil Presiden Boediono dan Presiden SBY untuk bertanggung jawab.

Massa pendemo yang mengaku dari FKMD, Jamper Revolusi ,Putih dan lain-lain membuat kemacetan di sepanjang jalan tersebut. Dalam beberapa orasinya para pendemo mendesak pertanggungjawaban Menkeu Sri Mulyani, Wapres Boediono, dan Presiden SBY. "Tangkap dan adili maling-maling Century," sergah salah satu orator. "Maling-maling kecil dihakimi, maling-maling besar di lindungi," kata orator.

Dari sekian ratusan pendemo, ternyata terselip banyak ibu-ibu yang ikut berdemo di antaranya ada yang memegang poster, spanduk, baliho, dan lain-lain. Bahkan ada juga yang terlihat membawa anak-anaknya yang masih kecil. Sebut saja Minah, seorang ibu asal Warakas Tanjung Priok, Jakarta Utara ini mengaku tidak tahu menahu soal demo yang ia sedang lakukan. Ia hanya tahu kalau demo ini diajak oleh rekannya sesama ibu-ibu di Warakas. "Nggak tahu demo apa ini, saya sih ikut-ikutan aja," katanya.

Sementara sesama ibu-ibu lainnya, rekan Minah mengaku hal yang sama, kalau demo yang ia lakukan hanya ikut-ikutan saja. "Katanya sih demo soal ekonomi, supaya harga turun," katanya. Beberapa pemuda tanggung pun banyak terlihat, hingga berita ini diturunkan demo masih berlangsung. Demo dimulai kurang lebih pada pukul 12.00.

Ya seharusnya siapapun yang melakukan demo, sudah sewajarnya tahu serta memahami permasalahan yang diributkan. Jangan asal ikut teriak A padahal tidak tahu apa maksut dari A sendiri. Ya tapi mungkin sudah jadi tradisi negeri ini, tradisi “ikut-ikutan”. Akibatnya akan timbul pembodohan terhadap kalangan awam. Orang akan dengan mudahnya dipengaruhi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar