Dalam berinvestasi, mengukur keuntungan dan risiko investasi merupakan kewajiban yang sangat penting karena keuntungan dan risiko investasi dalam kondisi yan tidak pasti (probabilistik), hukum dasar investasi adalah high return-high risk (semakin tinggi keuntungan yang diperoleh dalam suatu investasi, maka semakin besar risiko yang ditanggung.
Definisi keuntungan (return) adalah perubahan nilai antara periode t+1 dengan periode t ditambah pendapatan-pendapatan lain yang terjadi selama periode tertentu.Definisi risiko menurut American Heritage Dictionary adalah the possibility of suffering harm or loss, artinya risiko merupakan kondisi dimana investor menerima keuntungan lebih kecil dari yang diharapkan. Untuk mengukur risiko sebagai akibat dari ketidakpastian yang muncul, investor harus memahami konsep distribusi profitabilitas. Distribusi profitabilitas adalah himpunan yang mungkin terjadi dengan probabilitas yang terjadi.
Untuk menurunkan risiko dalam investasi adala dengan diversifikasi. Pepatah asing mengatakan “use investor s do not put all their egg into just one basket” (jangan pernah menaruh telur dalm satu keranjang) artinya investor disarankan menempatkan aset ke dalam berbagai instrumen investasi yang berbeda. Untuk menjalankan diversifikasi, diperlukan strategi dan porsi penempatan dana investasi. Ada beberapa cara atau strategi yang bisa dijalankan, seperti diversifikasi lintas bursa dan diversifikasi lintas instrumen. Diversifikasi lintas bursa dilakukan jika investor dalam satu sektor kurang efektif, maka investor masih bisa berlindung pada investor di sektor lain atau bursa lain. Diversifikasi lintas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk melindungi investasi dari risiko pasar. Artinya, melakukan diversifikasi pada beberapa jenis instrumen atau investor melakukan penyebaran investasi.
Strategi diversifikasi sangat dibutuhkan oleh para investor. Dalam kenyataan, sangat sulit menentukan probabilitas suatu kejadian karena pertumbuhan ekonomi selalu berubah-ubah. Dengan melakukan diversifikasi, akan banyak peluang yang bisa diraih. Akan tetapi, saat kondisi pasar lemah (resesi), melakukan diversifikasi tidak akan efektif apabila tidak dilakukan secara selektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar