Sabtu, 08 Januari 2011

FRAUD (KECURANGAN) : APA & MENGAPA ?

Kita sering mendengar maupun membaca artikel dan berita mengenai adanya indikasi fraud atau kecurangan/penyimpangan pada suatu perusahaan atau instansi pemerintah yang dilakukan oleh karyawan/pegawainya. penyimpangan ini bisa terjadi di berbagai lapisan kerja organisasi, baik di bagian manajemen puncak perusahaan maupun pejabat tinggi suatu instansi. Fraud (kecurangan) itu sendiri secara umum merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak lain. Orang awam seringkali mengasumsikan secara sempit bahwa fraud sebagai tindak pidana atau perbuatan korupsi.
Upaya penegakan hukum terhadap tindakan fraud selama ini kurang membawa hasil. Tindakan yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki keadaan secara keseluruhan belum menunjukkan tanda-tanda keberhasilan yang signifikan. Efektivitas ketentuan hukum tidak dapat dicapai apabila tidak didukung norma dan nilai etika dari pihak terkait. Dalam konteks suatu organisasi, nilai etika dan moral perorangan harus muncul sebagai aturan etika organisasi yang telah terkodifikasi sebagai kode etik dan kelengkapannya.
Secara umum, unsur-unsur dari kecurangan adalah :
  • Harus terdapat salah pernyataan (misrepresentation)
  • dari suatu masa lampau (past) atau sekarang (present)
  • fakta bersifat material (material fact)
  • dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan (make-knowingly or recklessly)
  • dengan maksud (intent) untuk menyebabkan suatu pihak beraksi
  • Pihak yang dirugikan harus beraksi (acted) terhadap salah pernyataan tersebut (misrepresentation)
  • yang merugikannya (detriment) Kecurangan disini juga termasuk (namun tidak terbatas pada) manipulasi,penyalahgunaan jabatan, penggelapan pajak, pencurian aktiva, dan tindakan buruk lainnya yang dilakukan oleh seseorang yang dapat mengakibatkan kerugian bagi organisasi/perusahaan.
Terdapat empat faktor pendorong seseorang untuk melakukan kecurangan,
yang disebut juga dengan teori GONE, yaitu:
  • Greed (keserakahan)
  • Opportunity (kesempatan)
  • Need (kebutuhan)
  • Exposure (pengungkapan)
Faktor Greed dan Need merupakan faktor yang berhubungan dengan individu pelaku kecurangan (disebut juga faktor individual). Sedangkan faktor Opportunity dan Exposure merupakan faktor yang berhubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan (disebut juga faktor generik/umum).

Gejala Fraud terbagi atas gejala pada manajemen dan gejala pada karyawan/pegawai. Pelaku kecurangan diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu manajemen dan karyawan/pegawai. Pihak manajemen melakukan kecurangan biasanya untuk kepentingan perusahaan, yaitu salah saji yang timbul karena kecurangan pelaporan keuangan (misstatements arising from fraudulent
financial reporting). Sedangkan Karyawan/Pegawai melakukan kecurangan bertujuan untuk keuntungan individu, misalnya salah saji yang berupa penyalahgunaan aktiva (misstatements arising from misappropriation of assets).

Jumat, 07 Januari 2011

pemerintah diingatkan risiko politik keistimewaan yogyakarta

Pemerintah diingatkan agar tidak mengambil risiko politik yang lebih besar dalam menyikapi keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, terutama mengenai mekanisme pengisian jabatan gubernur.

"Saya ingatkan pemerintah jangan ambil risiko politik yang lebih besar. Istilah saya, jika tidak gatal jangan digaruk, karena nanti malah lecet dan lebih berbahaya," kata Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Ganjar Pranowo, usai diskusi `Mendengar Suara Yogya`, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat.

Menurut dia, dirinya juga bertanya-tanya mengenai apa yang sebenarnya diinginkan pemerintah terkait dengan keistimewaan DIY, padahal hampir mayoritas fraksi di DPR telah menyatakan dukungannya terhadap penetapan gubernur provinsi ini.

"Berkaitan dengan hal itu, kami akan segera melakukan pertemuan dan dengar pendapat dengan berbagai pihak di Yogyakarta termasuk dari Kasultanan maupun Pakualaman untuk mencari formulasi lain yang bisa dituangkan dalam Rancangan Undang-undang Keistimewaan (RUUK) DIY," katanya.

Upaya itu, menurut dia, termasuk menyusun jadwal untuk segera dibentuk Panitia Khusus (Pansus) maupun Panitia Kerja (Panja) dari Komisi II DPR yang akan segera turun ke Yogyakarta.

"Kami berharap bisa ketemu dengan pihak Kasultanan, Pakualaman, tokoh masyarakat, kampus, dan DPRD, sehingga kami bisa menunjukkan, ini lho yang menjadi `standing position` pemerintah," katanya.

Ia mengatakan pihaknya juga akan bertanya tentang sikap mereka dengan segala stimulasi yang ada saat ini, sehingga bisa mengkristal menjadi sebuah sikap politik yang akan dituangkan dalam undang-undang.

"Kami juga akan mengkomunikasikan konsep pengisian jabatan yang sebelumnya disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk kemudian ditanyakan kepada warga Yogyakarta apakah mereka setuju atau tidak dengan segala alasan yang menyertai," katanya.

Meskipun sebagian aspirasi warga Yogyakarta pernah terjaring dalam sidang paripurna DPRD DIY beberapa waktu lalu, hal itu belum cukup kuat untuk meyakinkan pemerintah.

"Saya kira hasil paripurna DPRD DIY merupakan salah satu elemen yang sudah kita pertimbangkan. Artinya, kami mau menepis pernyataan Mendagri bahwa DPRD itu hanya tukang buat perda saja," katanya.

Dalam hal ini, menurut dia, Mendagri lupa membaca pasal 18 bahwa eksistensi DPRD itu diakui, sehingga orang tidak bisa menafikan karena DPRD memiliki representasi mewakili rakyat. "Kami ingin mengkristalkan sebuah sikap politik sekaligus meyakinkan pemerintah mengenai hal itu," katanya.

Sejarah perjuangan keraton

Sementara itu, adik Sri Sultan Hamengku Buwono X, GBPH Prabukusumo dalam diskusi itu mengatakan pemerintah harus melihat sejarah perjuangan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat terkait dengan keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), khususnya penetapan kepala daerah.

"Jika pemerintah memandang penetapan sebagai hal yang tidak demokratis, sebenarnya hal itu bukan alat pengukur demokrasi," katanya.

Dalam hal ini, menurut dia, bukan mau bicara demokratis atau tidak demokratis, tetapi menilik sejarah bahwa Yogyakarta mau bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang tertuang dalam Amanat 5 September 1945.

"Bergabungnya Yogyakarta dengan NKRI setelah kemerdekaan adalah pengorbanan harga diri Sri Sultan Hamengku Buwono IX bersama Paku Alam VIII, karena NKRI pada waktu itu dicemooh Belanda sebagai daerah yang tidak memiliki wilayah," katanya.

Ia mengatakan negara pertama Indonesia adalah Yogyakarta, yang sebelumnya merupakan wilayah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Puro Pakualaman. Munculnya Amanat 5 September 1945 merupakan komitmen untuk bergabung.

"Dengan bergabung, Sultan yang sebelumnya memiliki kekuasaan penuh sebagai raja, rela berkorban untuk tunduk pada pemerintahan. Hal itu jelas pengorbanan yang tidak ternilai," kata mantan Ketua DPD Partai Demokrat DIY ini.

Menurut dia, penetapan adalah harga mati, dan konsep pemikiran mulia Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjadi pertimbangan sejarah yang harus dihargai. Sepanjang sejarah di dunia belum ada Sultan yang mendukung berdirinya pemerintahan, kecuali di Indonesia.

"Bahkan, Sri Sultan Hamengku Buwono IX pernah mendapat tawaran dari Belanda untuk menjadi raja se-Jawa, tetapi beliau menolak," katanya.

Ia mengatakan pemikiran Sri Sultan Hamengku Buwono IX sangat mulia karena jika menerima tawaran tersebut, dan menjadi raja se-Jawa, hal itu akan merendahkan keraton lain. Jika menerima tawaran itu, pasti akan memerangi wilayah kerajaan lain.

"Beliau juga berpikir ada bentuk pemerintahan lain yakni republik yang menunjukkan bahwa kedudukan semua kerajaan adalah sama, sekaligus membedakan ketika itu siapa yang prorepublik dan pro-Belanda," katanya.

Oleh karena itu, Prabukusumo meminta penghargaan terhadap perjalanan sejarah tersebut, dan mengusulkan tiga hal dalam Rancangan Undang-undang Keistimewaan (RUUK) DIY.

Ketiga hal itu adalah bagaimana mekanisme yang diatur jika Sultan secara otomatis menjadi gubernur dalam arti memenuhi persyaratan, bagaimana jika Sultan tidak bersedia menjadi gubernur, dan bagaimana ketika Sultan tidak bisa menjadi gubernur sesuai persyaratan.

"Tiga hal itu harus dimasukkan dalam RUUK DIY, bagaimana nanti bentuknya saya percayakan untuk diatur sedemikian rupa. Dalam hal ini rakyat pada dasarnya memiliki kesempatan yang sama untuk ikut menentukan," katanya.

Konsensus

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dalam diskusi tersebut mengusulkan kepada pemerintah untuk mengambil langkah konsensus terkait dengan polemik RUUK DIY.

"Konsensus dapat mengurangi ketegangan antara pusat dan daerah," kata peneliti pada laboratorium politik Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol UMY Eko Priyo Purnomo dalam kesempatan itu.

Menurut dia, yang dimaksud dengan konsensus adalah masyarakat diberi kewenangan untuk menentukan proses penetapan jabatan gubernur sesuai tradisi yang sudah ada.

"Melalui konsensus akan menjawab pernyataan pemerintah bahwa sebenarnya penetapan itu juga merupakan sebuah cara yang demokratis," kataya.

Ia mengatakan konsensus tersebut membuka ruang yang sangat luas terhadap pengambilan keputusan tentang mekanisme jabatan gubernur DIY tanpa pemilihan yang sebenarnya masih dalam ruang lingkup demokratis.

"Berdasarkan analisis atau metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, akan terlalu dini jika memaksakan proses pemilihan kepala daerah kepada masyarakat. Pemaksaan untuk memilih justru dikhawatirkan akan menimbulkan konflik yang lebih besar," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan "polling" yang dilakukan laboratorium politik Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol UMY diperoleh hasil sebanyak 93 persen responden mendukung penetapan.

"Oleh karena itu, untuk menjembatani pemerintah yang memandang penetapan bukan cara yang demokratis, kami usulkan adanya konsensus," katanya.

Jaga suasana kondusif

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta semua elemen masyarakat menjaga suasana yang kondusif di seluruh wilayah provinsi ini.

"Saya minta semua pihak untuk tidak melakukan aksi teror yang meresahkan. Saya harap kejadian seperti itu tidak terulang lagi" katanya di Yogyakarta, Jumat, menanggapi adanya pelemparan bom molotov di rumah Ketua Paguyuban Lurah se-DIY Mulyadi, beberapa hari lalu.

Sultan juga mengimbau seluruh warga agar lebih waspada dan hati-hati, karena kejadian seperti itu dimungkinkan bisa dialami yang lain.

Menurut dia, kejadian pelemparan bom molotov tersebut merupakan bagian dari risiko perjuangan terkait dengan keistimewaan DIY.

"Saya kira dalam berjuang risiko seperti teror, itu ada. Semua warga yang melakukan perjuangan seperti Mulyadi punya risiko yang sama," katanya.

Oleh karena itu, jika ada warga yang mengalami teror agar segera lapor polisi. Kasus pelemparan bom molotov di rumah Mulyadi tersebut sudah ditangani polisi, karena ada aspek kecenderungan teror.

Namun demikian, menurut dia kejadian pelemparan bom molotov di rumah Mulyadi tidak mengindikasikan kerawanan sosial di DIY meningkat.

"Kejadian pelemparan bom molotov tersebut bukan berarti kerawanan sosial di DIY meningkat. Saya berharap kasus itu bisa ditangani dengan baik," katanya.

lemahnya integritas aparatur

Anggota Komisi III DPR, Eva Kusuma Sundari, menilai kasus Gayus ke luar negeri dalam status sebagai tahanan memang mencengangkan. Namun, jika melihat integritas aparat penegak hukum, apa yang terjadi bukanlah sesuatu yang mengherankan.

Menurutnya, yang terjadi dalam rangkaian kasus mantan pegawai Ditjen Pajak itu adalah rentetan dalam ruwetnya penegak hukum dan birokrasi pelayanan publik di Indonesia. Gayus berhasil pelesiran ke tiga negara berkat paspor palsu yang konon didapat dari seorang calo.

"Ibarat transaksi, ada supply ketemu demand. PJTKI (perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia) saja bisa bikin ribuan paspor aspal (asli tapi palsu), apalagi Gayus yang punya cash ratusan miliar," ujar politisi PDI Perjuangan ini, Jumat (7/1/2011) petang, kepada Kompas.com.

Bobolnya keimigrasian, menurutnya, harus menjadi momentum perubahan dan pembenahan radikal di institusi di bawah Kementerian Hukum dan HAM itu. "Sudah ada sistem biometrik pun bobol melulu. Koruptor gagal ditangkal keluar, yang teroris gagal ditangkal masuk," lanjut Eva.

Namun, hal itu tak akan terjadi jika aparatur negara memiliki integritas yang bisa diacungi jempol. "Kalau polisi integritasnya beres, Gayus tidak akan punya peluang jalan-jalan keluar lapas saat penahanan. Kalau integritas Imigrasi oke, tidak mungkin ada paspor aspal," kata politisi PDI Perjuangan ini.

Terbongkarnya "borok" penanganan kasus dugaan mafia pajak ini, menurutnya, menjadi momentum untuk melakukan perbaikan dan mencari siapa yang harus bertanggung jawab, baik di kepolisian maupun keimigrasian. Sistem penghukuman dan pemberian sanksi harus diberlakukan agar tidak ada "pelanggengan" keruwetan sistem yang berlangsung di institusi pemerintahan

petugas imigrasi lalai masalah gayus

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Hukum dan HAM saat ini tengah menelusuri adanya kelalaian yang dilakukan petugas Imigrasi soal lolosnya Gayus untuk berpelesir ke luar negeri padahal seharusnya masih mendekam di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Apabila ditemukan kelalaian, Kemhuk dan HAM tak segan-segan akan menjatuhkan sanksi disiplin kepada oknum tersebut. Indikasi kelalaian ini diduga bisa terjadi lantaran pihak yang bertanggung jawab penuh soal berangkat atau tidaknya seseorang ke luar negeri adalah petugas di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI).

"Petugas itu (Imigrasi) merupakan orang yang bisa memberangkatkan ataupun menolak keberangkatan," ucap Kabid Humas Ditjen Imigrasi Kemhuk dan HAM Bambang Catur, Jumat (7/1/2011) di Kemhuk dan HAM, Jakarta.

Petugas yang dimaksud merupakan petugas bandara sebagai tahap akhir yang menentukan keberangkatan seseorang. Di dalam perkara Gayus, petugas itu merupakan petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta. "Prosedurnya harus diidentifikasi. Di TPI (Tempat Pemeriksaan Imigrasi) dicek paspornya, ada enggak yang sama. Nanti datanya tersambung secara online," ucap Bambang.

Apabila dicek sesuai maka calon penumpang bisa diberangkatkan. Apabila tidak sesuai maka calon penumpang bisa saja dibatalkan keberangkatannya oleh petugas Imigrasi bandara. Di dalam kasus Gayus ini, terdapat dugaan adanya kelalaian petugas Imigrasi bandara. Pasalnya, meski secara fisik paspor Gayus tidak memenuhi syarat, petugas tetap menyetujui keberangkatan Gayus.

Kepala Bagian Humas Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Marolan Jonis Baringbing menjelaskan bahwa untuk prosedur pembuatan paspor, apabila pakai kacamata harus terlihat jelas memperlihatkan matanya, tidak memantulkan cahaya, dan rangka kacamata tidak terlalu besar.

"Dari hasil temuan tim nanti, kalau misalnya ada indikasi kelalaian petugas maka akan diberikan sanksi disiplin sesuai dengan PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS," ucap Baringbing

kenaikan tarif KA ikut pacu inflasi

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan menilai, beberapa kebijakan yang digelontorkan pemerintah tahun ini seperti pengaturan BBM bersubsidi dan kenaikan tarif KA, memang akan memberi dampak pada laju inflasi.

"Kenaikan tarif ada pengaruh ke inflasi. Setiap kenaikan harga barang/jasa termasuk kereta api itu kan akan jadi beban juga. Semua yang dikonsumsi masyarakat ada dampaknya. Tapi kita lihat juga besar-kecilnya kenaikan tersebut," ungkapnya kepada INILAH.COM, Jumat (7/1).

BPS bakal terus memantau dampak dari penerapan kebijakan-kebijakan oleh pemerintah terhadap laju inflasi, walau untuk kenaikan tarif KA dinilai akan kecil dampaknya. "Kita lihat satu per satu dampaknya, pasti nanti kita rekam. Tapi emang tarif PT KA dampaknya kecil sekali. Lain misalnya, kalau taksi atau bis yang naik," ujarnya.

Ia mengungkapkan, tarif kereta api tersebut komponennya atau bobotnya terhadap inflasi kecil bila dibandingakn dengan bobot tarif angkutan dalam kota seperti taksi, bis, ataupun ojek. "Yang dominan (terhadap inflasi) itu angkutan dalam kota seperti bis, taksi, ojek," ujarnya.

Untuk angkutan dalam kota, lanjut Rusman, bobotnya terhadap inflasi mencapai 2,64%. Sementara untuk tarif KA hanya sebesar kurang dari 0,1% atau tepatnya 0,09%. "Jadi kalau naik 10% (tarif KA) itu bobotnya baru 0,009 persen. Kecil sekali," ujarnya.

Ia juga menyatakan, bila dibanding dengan prilaku konsumen pengguna KA maka kenaikan ini sebenarnya tidak begitu memberatkan. Walau tidak dipungkiri masih banyak rakyat kecil yang harus dilindungi. "Kalau lihat perilaku konsumsi itu kan, baru naik 2.000 saja misal, ributnya bukan main. Tapi kalau lihat perilaku pengguna KA mereka bisa pakai hape, sms-an lancar-lancar saja. Itu kan bisa lebih dari 2.000. Kasihan juga PT KA, apa mungkin ditambah subsidinya. Tapi emang banyak juga orang kecil, kita juga pahami itu," paparnya.

Ia pun kembali mengulangi bahwa kenaikan tarif KA memang akan berdampak pada laju inflasi, namun tidak akan sebesar kenaikan tarif angkutan dalam kota. "Dampaknya pada inflasi pasti ada tapi karena ini KA (bukan angkutan dlm kota) dan tidak banyak masyarakat yang naik KA. Yang antar kota pun juga tidak tiap hari kan?. 2,64 persen itu angka dalam kota, nah 0,09 itu tarif KA. Dikalikan saja dengan kenaikannya," pungkasnya.

Seperti diketahui, per 8 Januari mendatang, pemerintah bakal menaikkan tarif KA untuk semua jurusan. Besaran kenaikan tarif ekonomi tersebut dibagi ke dalam lima jenis tarif, yaitu kereta jarak jauh naik dari Rp 4.000 sampai Rp Rp 8.500, jarak sedang dari Rp1.000 sampai Rp5.500, jarak dekat dari Rp 500 sampai Rp2.000. Sedangkan tarif Kereta Rel Diesel (KRD) naik dari Rp500 sampai Rp1.500 dan tarif KRL dari Rp5.000 sampai Rp2.000. [hid]

Kamis, 06 Januari 2011

Agar bisa sukses di pasar modal , berikut perangkat analisa yang mesti dimiliki seorang calon investor.

a. Analisa Makro

Situasi perekonomian nasional sangat berpengaruh pada iklim investasi. Apabila ekonomi sedang tumbuh dengan baik, maka sebagian besar perusahaan juga menampilkan kinerja yang baik, dan ini akan berpengaruh pula pada pasar modal yang menanggapinya dengan harga-harga instrumen pasar modal yang atraktif. Dengan kata lain, situasi ekonomi akan berhubungan positif dengan situasi pasar modal . Berikut beberapa indikator makro yang penting diketahui.:

  • Pertumbuhan PDB dan PNB. Pendapatan nasional (Produk Nasional Bruto) adalah pendapatan yang diperoleh penduduk suatu negara, baik yang ada di dalam negeri maupun yang sedang berada di luar negeri untuk mencari penghasilan. Sedangkan Produk Domestik Bruto adalah pendapatan (produk) yang dihasilkan oleh sebuah negara baik yang berasal dari penduduk negara tersebut di dalam negeri maupun penduduk asing yang sedang berada di negara tersebut. Jika anda melihat pertumbuhan PDB suatu negara sedang meningkat, itu artinya perekonomian nasional sedang tumbuh baik yang merupakan sinyal baik pula untuk berinvestasi.
  • · Tingkat Inflasi. Inflasi adalah peningkatan semua harga secara umum. Tingkat inflasi di suatu negara, misalnya Indonesia, biasanya dihitung dari perubahan indeks harga, dalam hal ini Indeks Harga Konsumen. Apabila tingkat inflasi di suatu negara sedang tinggi, itu menandakan perekonomian nasional sedang overheating dan bisa memicu peningkatan suku bunga.
  • · Suku Bunga. Tingkat suku bunga memiliki korelasi yang relatif negatif terhadap investasi. Apabila suku bunga (dalam hal ini adalah SBI) sedang mengalami peningkatan, maka bisa diperkirakan investasi di pasar modal akan mengalami penurunan karena orang-orang lebih tertarik untuk menyimpan uangnya di bank yang menawarkan bunga lebih tinggi (bunga tabungan dan deposito) ketimbang menginvestasikannya dalam bentuk efek.

Namun selain faktor diatas, anda jangan melupakan faktor-faktor non ekonomi yang sedang terjadi Faktorfaktor yang dimaksudkan adalah politik, sosial, dan keamanan. Seperti halnya Indonesia saat ini, yang adalah salah satu tempat investasi dengan risiko tinggi, situasi politik dan keamanan yang tidak stabil menyebabkan banyak orang enggan untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Risiko jenis ini bisa anda sebut country risk. Analisa makro yang dilakukan dengan cermat akan sangat membantu pembuatan keputusan investasi anda, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

b. Analisa Industri

Dalam memilih saham analisa industri menjadi sangat penting,Analisa industri bisa dilihat dari siklus hidup industri itu sendiri. Dimulai dari tahap merintis (pioneering), ekspansi, stabilisasi (maturity), dan selanjutnya menurun (declining).

1. Pioneering. Pada tahap ini, industri baru memasuki tahap pengenalan. Misalnya saja industri cyber atau internet yang baru dikenal beberapa tahun belakangan ini di Indonesia. Pada tahap pioneering, banyak perusahaan masuk ke industri ini dan berusaha memperoleh pangsa pasar seluas-luasnya.

2. Ekspansi. Pada tahap ekspansi, perusahaan-perusahaan yang sebelumnya berlomba-lomba memasuki industri ini. Perusahaan yang bisa bertahan pada tahap ini selanjutnya akan terus berkembang dan melakukan perluasan usaha atau melakukan inovasi atas produk-produknya sehingga bisa lebih atraktif dalam upayanya menguasai pangsa pasar. Investor biasanya tertarik untuk berinvestasi pada industri ini karena potensinya untuk mendatangkan keuntungan cukup tinggi yaitu berasal dari penjualan yang relatif meningkat.

3. Stabilisasi. Memasuki tahap stabilisasi, industri bisa dikatakan telah matang (mature) dan tingkat penjualan tidak lagi setinggi pada saat ekspansi. Produk-produk juga tidak seinovatif sebelumnya dan jumlah kompetitor di industri ini banyak. Biaya produksi perusahaan-perusahaan pada tahap ini cenderung tetap atau dengan kata lain skala ekonomis sudah banyak tercapai. Industri pada tahap ini terus tumbuh tapi tingkat pertumbuhannya tidak signifikan.

4. Penurunan. Ciri-ciri industri yang memasuki tahap ini adalah terjadinya kejenuhan pada industri tersebut dan penjualan rata-rata industri sudah mulai menurun. Banyak pelaku industri mulai meninggalkan industri ini atau malah tersingkir karena tidak bisa lagi menanggung biaya untuk bertahan (survive).

Berbekal analisa industri, anda dapat menilai apakah tempat anda berinvestasi sedang dalam tahap pengenalan (pioneering), atau sedang ekspansi, stabil, atau malah dalam keadaan menurun. Jika anda berinvestasi pada tahap pengenalan (pioneering) atau tahap ekspansi, maka potensi penghasilan (return) yang akan anda dapatkan relatif lebih tinggi walaupun risikonya juga tidak kecil.

Banyak investor melakukan aksi pengambilan keuntungan (profit taking) pada saham-saham industri ini. Namun, investor sebaiknya tidak berharap banyak pada capital gain jika berada pada tahap maturity karena harga sahamsaham perusahaan tidak seatraktif tahap sebelumnya. Di lain pihak, investor bisa berharap banyak pada dividen yang akan dibagikan perusahaan. Yang perlu anda perhatikan pada tahap ini adalah berapa besar keuntungan yang diperoleh perusahaan serta porsi alokasi laba perusahaan untuk dividen. Dengan memperhatikan karakteristik industri tempat anda berinvestasi, keuntungan dari industri bisa diperkirakan dan kapan anda harus keluar dari industri tersebut bisa anda tentukan.

c. Analisa Fundamental Perusahaan

Analisa fundamental adalah salah satu jenis analisa yang dilakukan oleh investor dengan memperhatikan laporan keuangan dan fundamental perusahaan ketimbang memperhatikan perkembangan harga saham tersebut dari hari ke hari. Para fundamentalist sangat mengandalkan analisa jenis ini karena menurut mereka analisa jenis ini bebas dari bias karena mempergunakan data-data yang valid.

Analisa fundamental dilakukan untuk memperoleh nilai intrinsik (intrinsic value) sekuritas. Nilai intrinsik ini selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai pasar saat itu. Apabila ternyata nilai intrinsik sekuritas lebih tinggi dibandingkan dengan harga pasar, maka sekuritas tersebut dapat dikatakan undervalued dan anda bisa memutuskan untuk membelinya.

Ada berbagai pendekatan dalam menentukan nilai intrinsic suatu perusahaan. Bahasan lebih detail dibahas pada bagian Cara Menilai Saham. Satu cara penghitungan sederhana untuk mendapatkan nilai intrinsik (P) yang bisa anda terapkan pada analisa fundamental ini, yaitu:

P = Estimated EPS X P/E Ratio

Hasil penghitungan nilai intrinsik ini kemudian anda bandingkan dengan harga pasar saat itu. Apabila ternyata hasil perhitungan lebih tinggi, artinya sekuritas yang anda hitung undervalued dan saatnya untuk membeli dengan harapan harga saham tersebut akan meningkat di kemudian hari. Sebaliknya apabila lebih rendah, disebut overvalued dan anda harus menghindari sekuritas jenis ini, dan apabila anda terlanjur memilikinya, saat yang tepat untuk menjualnya. Selain mempergunakan perhitungan sederhana di atas, perhitungan lain yang sering digunakan adalah discounted future cash flow yaitu mendiskontokan arus kas yang akan diterima oleh investor di kemudian hari, termasuk atas bunga dan principal (pokok pinjaman).

d. Analisa Teknikal

Jenis analisa ini adalah kebalikan dari analisa fundamental yang mengandalkan pada pergerakan harga sekuritas sehari-hari. Para technicians mempergunakan analisa terhadap pergerakan volume dan harga sekuritas masa lampau yang kemudian digunakan untuk memprediksi pergerakan pasar di masa datang. Pergerakan saham yang diamati itu akan membentuk trend. Trend ini biasanya berbentuk grafik (chart).

Oleh karena ketergantungan mereka pada chart, para pengguna analisa jenis ini sering juga disebut chartist. Seorang analis teknikal sejati tidak pernah memberikan perhatian kepada prospek pendapatan perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, laba atau rugi perusahaan, dan variabel-variabel finansial lainnya. Menurut mereka, grafik pergerakan harga dan volume telah dapat menceritakan semuanya.

Ada beberapa istilah yang harus anda kenali dalam analisa teknikal, beberapa di antaranya akan dijelaskan

berikut ini:

- Dow Theory. Charles H.Dow adalah penemu grafik jenis ini. Ia membagi grafik dalam tiga tipe pergerakan. Pergerakan utama (primary moves) menunjukkan pergerakan harga saham yang bisa diamati dalam satu hingga empat tahun dan akan menunjukkan apakah pasar sedang dalam keadaan bullish ataupun bearish. Pasar dikatakan bullish apabila grafik menunjukkan kenaikan dan harga-harga mengalami pergerakan yang agresif, sebaliknya apabila grafik cenderung mengalami penurunan atau cenderung stagnan, maka pasar bisa dikatakan sedang lesu atau bearish.

Di antara kurun waktu terjadinya pergerakan utama, terdapat grafik yang menunjukkan pergerakan menengah (intermediate moves), yang bisa jadi merupakan dampak spekulasi jangka pendek yang ikut menyumbangkan porsi cukup material pada pergerakan utama. Sedangkan tipe pergerakan paling akhir disebut pergerakan minor (minor moves) yang muncul secara random di antara dua tipe pergerakan sebelumnya.

- Support Level. Adalah tingkat harga dimana minat untuk melakukan aksi beli cukup kuat dan mengalahkan tekanan jual saham tersebut sehingga dapat menahan harga saham tidak jatuh di bawah tingkat tersebut.

- Resistance Level. Adalah kebalikan dari support level, yaitu tingkat harga dimana minat untuk menjual cukup kuat dan mengalahkan tekanan beli sehingga mampu menahan harga tidak menembus tingkat tersebut.

- Correction. Penurunan harga saham setelah sebelumnya mengalami peningkatan.

- Rebound. Peningkatan harga saham setelah mengalami penurunan sebelumnya.

- Technical Rebound. Kenaikan harga saham setelah sebelumnya mengalami koreksi cukup tajam.

- Trend. Pola yang terbentuk dari pergerakan harga dan volume historis dalam jangka waktu tertentu dan dapat menunjukkan kecenderungan arah pergerakan selanjutnya.

- Bullish and Bearish. Istilah bullish dipergunakan bila harga melebihi rata-rata pergerakan harga (moving average) dan moving average sendiri bergerak meningkat. Sedangkan keadaan bearish terjadi apabila harga saham ada di bawah harga rata-rata dan moving average bergerak turun.

ANALISA SAHAM

Dalam dunia investasi, ada 2 metode yang lazim digunakan sebagai alat untuk analisa, yaitu :

1. Analisa Fundamental

Analisa Fundamental menilai saham berdasarkan kondisi fundamental perusahaan itu sendiri, karenanya, analisa fundamental lebih sesuai untuk investasi jangka panjang. Seorang analis fundamental sejati biasanya tak cuma sekadar menganalisis data keuangan saja, tetapi juga datang ke perusahaan yang diincar, berbicara dengan manajemen dan pemiliknya, melihat visi-misi dan strategic plan ke depan, dan sebagainya. Tak jarang seorang analis fundamental sejati sampai terbang ke seantero dunia demi mengorek informasi langsung dari perusahaan.

Diantara ‘resep fundamental’ yang sering digunakan menganalisa saham a.l:

  • Value. Tujuan dari penganut ‘resep’ ini adalah membeli saham dengan diskon sebesar mungkin dari nilai intrinsic atau mencari saham yang nilainya lebih dari yang mereka bayarkan. Dengan analogy lain seperti mencari dan membeli sebuah mobil dengan harga murah dari harga semestinya di pasaran untuk keesokan harinya dijual dengan harga yang lebih tinggi (wajar).

Bagi value investor, mereka biasa melihat ukuran seperti: Price/Earning Ratio (PER)

· Dividend Yield

· Book value per share

· Total Sales/Kapitalisasi Pasar

  • Growth. Bagi pemegang resep ini mencari saham berarti mencari perusahaan dengan pertumbuhan penjualan dan keuntungan yang tinggi. Mereka menganalisa kualitas dari usaha yang dijalankan dan pertumbuhan sebelum memutuskan untuk melakukan investasi.
  • Income. Walaupun saat sekarang kebanyakan investor membeli saham mengharapkan capital gain akan tetapi beberapa investor membeli saham dengan mengharapkan dividen yang dibayarkan. Biasanya saham yang cocok criteria ini adalah saham yang berada pada industri yang sudah matang dengan pertumbuhan lambat tetapi membayarkan dividen payout yang tinggi.
  • GRAP. Merupakan resep yang dipopulerkan sang koki ‘John Irving’ pada buku ‘The World According to GARP’. GARP singkatan dari growth at reasonable price. GARP menggabungkan resep growth dan value, dan mencari perusahaan dengan pertumbuhan tinggi dan harga pasar dibawah nilai intrinsic. Pendekatan yang sering dipakai GARP adalah membeli saham ketika P/E ratio lebih rendah dari pertumbuhan earning per share (laba per saham) dimasa mendatang.
  • Quality. Selain memakai pendekatan gabungan yang menilai kualitas fundamental perusahaan pendekatan ini juga menilai kualitas dan integritas manajemen sebelum membeli suatu saham. Investor terkenal Warren Buffet memakai pendekatan ini dan selalu menilai kualitas fundamental dan kualitas manajemen sebelum membeli saham tersebut untuk jangka panjang.
2. Analisa Teknikal

analisa teknikal menilai harga saham berdasarkan refleksi harga di masa lalu dengan membaca sentimen, tren, dan proyeksi yang mungkin terjadi di masa depan. Para teknikal analis mempergunakan analisa terhadap pergerakan volume dan harga saham masa lalu untuk memprediksi pergerakan pasar di masa datang. Analisa Teknikal akan membantu Anda memperkirakan arah pergerakan harga, membuat batas-batas pergerakan dalam kondisi tertentu, serta menunjukkan target arah beserta risikonya. Pergerakan saham yang diamati itu akan membentuk grafik (chart). Analisa Teknikal lazimnya dilakukan dengan bantuan software aplikasi dan banyak mengeksploitasi grafik (chart). Oleh karena ketergantungan mereka pada chart, para pengguna analisa jenis ini sering juga disebut chartist. Seorang analis teknikal sejati tidak pernah memberikan perhatian kepada prospek pendapatan perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, laba atau rugi perusahaan, dan variabel-variabel finansial lainnya.

Menurut mereka, grafik pergerakan harga dan volume telah dapat memberikan gambaran psikologis pasar atas suatu saham. Walaupun banyak teknikal analis sejati, akan tetapi banyaj juga investor yang menggunakan chart untuk timing investasi setelah mereka mempelajari fundamental dari saham tersebut. Karena sifat dan karakternya, Analisa Teknikal lebih cocok untuk trading (spekulasi) dalam jangka pendek atau perlindungan (hedging).

Para chartist (pihak yang melakukan analisa teknikal), percaya bahwa mereka dapat mengetahui pola-pola pergerakan harga kurs di masa mendatang dengan berdasarkan pada observasi pergerakan kurs di masa lalu. Singkatnya mereka memegang jargon ini: “History always repeats it self.” Filosofi ini tentu saja bertentangan dengan para fundamentalis dimana keputusan investasi atas nilai suatu mata uang didasarkan pada faktor fundamental ekonomi, politik dan moneter negara yang bersangkutan.

Senjata utama para analis teknikal adalah grafik (chart – itulah mengapa mereka disebut chartist). Melalui chart inilah mereka dapat melihat trend yang sedang berlangsung, rentang waktu trend, volume transaksi dan level-level psikologis yang ada. Jika Anda telah mampu mengetahui 4 hal tersebut, tentu saja keuntungan besar segera akan mengalir deras ke kocek Anda diantaranya yaitu :

1. Trend

2. Volume transaksi

3. Level-level psikologis (support dan resistance)

4. Periode waktu yang terjadi.

berikut ini kelemahan dari analisis fundamental dan analisis teknikal

Kelemahan pada AnalisaFundamental Kelemahan pada Analisa Teknikal
Butuh waktu untuk memperoleh informasi. Memerlukan banyak data untuk menunjang akuratnya prediksi.
Seringkali bersifat subyektif karena melibatkan banyak pendapat orang.
Lebih cocok diterapkan pada longterm period trading.
Sulit diterapkan pada pasar yang tidak efisien.
Sangat bergantung pada kemampuan chartist. Tiap chartist memiliki metode yang berlainan dan masing-masing belum tentu cocok diterapkan satu sama lain.

kasus krakatau steel

Kasus ini adalah dugaan penjualan PT Krakatau Steel kepada pihak asing dengan harga murah. Heran banget deh, kenapa seneng banget para petinggi kita menjual-jual milik rakyat yang wewenangnya dibebankan dipundak mereka untuk mengolahnya dengan baik. Murahnya harga untuk perusahaan yang sangat menguntungkan bagi negara tersebut diduga sarat dengan praktik korupsi yang jumlahnya lebih besar dibandingkan skandal Bank Century yang sampai sekarang tidak jelas kasusnya.

Masalah kasusu Krakatau Steel ini dijelaskan oleh Amien Rais yang selalu tegas terhadap penjualan aset-aset negara pada pihak asing. Amien Rais menduga bahwa saham PT Krakatau Steel yang bermarkas di Cilegon, Banten tersebut akan dijual dengan harga yang relatif murah. Kementerian BUMN telah menetapkan harga saham perdana PT Krakatau Steel adalah Rp. 850 per saham. Sementara, harga saham perusahaan tersebut telah dilepas atau dijual kisaran Rp. 800 - 1.150 per saham.

Oleh sebab itu, berdasar data yang telah dimiliki, Amien Rais menduga bahwa telah terjadi korupsi yang sangat besar dalam penjualan murah saham PT Krakatau Steel tersebut. Bahkan ia berani mengatakan bahwa kerugian negara akibat penjualan saham murah PT Krakatau Steel lebih besar dibandingkan kerugian negara akibat skandal Bank Century.

Semoga saja pihak-pihak terkait yang memiliki wewenang disitu dapat menindaklanjuti dengan baik temuan Amien Rais Kasus Penjualan Murah Saham PT Krakatau Steel ini, jangan sampai PT Krakatau Steel yang menjadi aset berharga bagi generasi penerus bangsa dijual kepada pihak asing hanya untuk memenuhi “kantong pribadi” segelintir orang tidak bertanggung jawab.

Borok Lehman Brothers Terungkap: Repo ‘105′

Bangkrutnya suatu perusahaan besar ataupun institusi keuangan seringkali mengungkap banyak hal yang mengejutkan dan menyisakan polemik panjang.

Hal yang sama terjadi dengan kasus ambruknya Lehman Brothers di Amerika Serikat (AS) tanggal 15 September 2008 lalu. Sekedar kilas balik, Lehman Brothers merupakan salah satu investment bank terbesar di AS yang sudah berusia lebih dari 150 Kebangkrutan bank ini merupakan yang terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah perbankan di AS. Bangkrutnya Lehman Brothers juga merupakan titik awal serangan badai krisis terdahsyat pasca Perang Dunia II yang melanda tahun 2007/08 lalu.

Seperti halnya terjadi pada setiap krisis, krisis kali ini juga mengubah secara mendasar berbagai aspek tatanan sosial, ekonomi dan politik. Bahkan, krisis kali ini mempengaruhi konstelasi geopolitik dan merombak tatanan pasar finansial secara global. Hampir semua negara terkena imbasnya meski dalam skala yang berbeda.

Di Indonesia, imbas yang paling besar justru pada aspek politik. Hal ini terlihat dari ‘keributan’ pelaksanaan hak angket DPR dalam penyelidikan kebijakan pencegahan dampak krisis melalui Pansus Century. Keributan yang konon justru menjadikan Indonesia dikategorikan sebagai negara terkorup di kawasan Asia Pasifik dalam survey yang dilakukan oleh Political and Economic Risk Consultancy (PERC) bulan Maret 2010 lalu.

Bangkrutnya Lehman Brothers inipun akhirnya mencuatkan pula praktik ‘manipulasi’ standar akuntansi (window dressing). Meski hal ini sesungguhnya merupakan kejahatan, namun biasanya sulit untuk membuktikannya di pengadilan,karena menyangkut interpretasi atau judgment.

Hambatan utama biasanya karena akuntansi terkait erat dengan sistem hukum yang berlaku. Pada hakekatnya setiap transaksi merupakan kontrak legal. Kontrak legal inilah yang menjadi dasar pemaknaan substansi ekonomi dari setiap transaksi. Praktik manipulasi akuntansi ini mungkin tak terbayang oleh Luca Pacioli, ahli matematika yang hidup di jaman Renaissance yang dikenal sebagai bapak akuntansi.

Terkait dengan bangkrutnya Lehman Brothers ini, kejahatan window dressing tersebut juga kembali menjadi bahan perdebatan seru. Kali ini, yang menjadi sorotan adalah seputar transaksi ‘repo’.

Perdebatan ini mencuat setelah keluarnya laporan audit investigasi penyebab bangkrutnya Lehman Brothers tanggal 11 Maret 2010 lalu. Audit dilakukan oleh Anton R. Valukas, yang ditunjuk oleh pengadilan kepailitan Southern District (Manhattan). Proses penyeledikan itu sendiri memakan waktu sekitar setahun dan menghabiskan biaya 42 juta US Dollar!

Laporan Valukas tersebut setebal 2.200 halaman dan terdiri atas 9 volume. Khusus menyangkut transaksi repo, dilaporkan pada volume 3 bagian III.A.4 halaman 732-1053. Bagian inilah yang menjadi perdebatan seru dan akan memiliki implikasi yang panjang.

Agak sedikit mengherankan sebenarnya karena transaksi repo sudah merupakan ‘makanan sehari-hari’ bagi industri keuangan, khususnya di AS dan Eropa. Juga hal yang seharusnya ‘terang-benderang’ bagi auditor (akuntan publik) maupun otoritas pengawas di US maupun di Eropa.

Lantas, apa yang ‘istimewa’ dari transaksi repo ini? mengapa akan menjadi debat panjang?

Sebelum mengulas seperti apa praktik repo yang dilakukan Lehman Brothers, menarik untuk melihat ‘sangkaan’ dari temuan yang ada di dalam laporan hasil penyelidikan bangkrutnya Lehman Brothers. Laporan Valukas tersebut menyimpulkan adanya ‘materially misleading accounting gimmick’ atau singkatnya praktik window dressing (upaya ‘mempercantik’ kondisi keuangan secara artificial agar kondisi perusahaan terlihat lebih kuat).

Praktik yang disebut window dressing tadi bahkan sudah diakui sendiri oleh salah satu pejabat eksekutif Lehman Brothers dalam percakapan melalui email internal.

Selain itu, kekhawatiran terhadap praktik akuntansi tidak sehat menyangkut transaksi repo Lehman Brothers ini sebenarnya sudah disampaikan oleh salah satu senior vice president Lehman Brothers, Matthew Lee, sekitar bulan Mei/Juni 2008. Hal itu disampaikan baik kepada pejabat senior di bank maupun kepada auditor Ernst & Young (E&Y), namun tidak memperoleh tanggapan.

Para pejabat tinggi Lehman Brothers juga disebut melakukan ‘actionable balance sheet manipulation’. Valukas juga menyebut E&Y – yang merupakan the biggest five public accountant, auditor Lehman Brothers waktu itu sebagai ‘tidak memenuhi standar profesional’ sebagai auditor dan melakukan ‘malpraktek’ (halaman 990/91). Opini audit E&Y terakhir menyatakan semuanya masih ‘ok’ atau ‘fairly presented in accordance with general accepted accounting principles’ (GAAP). E&Y masih bertahan dengan pendapatnya tadi setelah keluarnya Laporan Pemeriksaan Valukas tadi, meski berdalih bahwa auditnya yang terakhir belum selesai karena Lehman Brothers keburu bangkrut.

Kemungkinan komplikasi lain adalah fakta bahwa sebelum Lehman Brothers bangkrut, pihak otoritas, baik SEC maupun FED New York sudah menempatkan pengawasnya di Lehman Brothers. Para pengawas tersebut benar-benar ‘menongkrongi’ kantor Lehman Brothers dan memiliki akses ke semua pembukuan dan dokumen internal, termasuk komunikasi diantara pejabat bank. Hal ini lazim dikenal dengan on-site supervisory presence (OSP).

OSP ini oleh SEC dan FED NY dilakukan segera sesudah ‘bail-out’ terhadap Bear Stearn dan dilakukan terhadap semua investment bank besar di AS, seperti Goldman Sach, Morgan Stanley dan Merrill Lynch. Fakta inilah yang membuat Tim Geithner mantan Presiden FED NY, sekerang the US Secretary of the Treasury di kabinet Obama, dan Christopher Cox, ketua SEC kembali menjadi sorotan.

Temuan-temuan dalam Laporan Valukas tersebut juga sangat menarik perhatian Phil Angelide, ketua Financial Crisis Inquiry Commision (FCIC) semacam ‘Pansus’ penyelidikan kejatuhan pasar finansial di AS. Angelide akan menjadikan temuan Valukas ini sebagai bahan dalam penyelidikannya lebih lanjut untuk melihat implikasinya.Tim yang dipimpin Angelide ini dalam beberapa kali proses ‘hearing’ sudah memanggil pimpinan Hedge Fund terbesar di AS, termasuk George Soros, pimpinan investment bank di US, pejabat SEC, pejabat the FED dan pejabat FBI dalam proses penyelidikannya. Proses penyedikan yang juga diwarnai dengan dialog yang ‘tajam’ terhadap para pihak yang didengar pendapatnya.

Hal lain yang akan membuat ‘komplikasi’ adalah bahwa praktik yang dinilai sebagai window dressing ini memanfaatkan ‘regulatory arbitrage’, yaitu perbedaan sistem hukum dan standar akuntansi yang berlaku di Inggris dan AS. Praktik yang dilakukan Lehman Brothers ini melibatkan perusahaan afiliasi Lehman Brothers yang berdomisili di Inggris.

Faktor-faktor di atas yang membuat Valukas sendiri, meski yakin memiliki bukti yang kuat, namun terkesan agak pesimis dengan tindak lanjut hasil temuannya di pengadilan, khususnya menyangkut tuduhan ke auditor. Hal ini terlihat di bagian akhir laporan volume 3, yaitu bagian ‘possible defense’ halaman 1053. Intinya, keputusan akan sangat tergantung dari kesaksian para ‘ahli’, yang disebutkan terutama dari pandangan profesor di bidang akuntansi dan audit.

Apa itu Repo dan Repo ‘105’?

Repo pada dasarnya adalah pinjaman yang dijamin dengan agunan, biasanya berupa surat-surat berharga (securities). Dengan demikian, makna ekonomi transaksi repo adalah ‘collateralized borrowing’. Lazim pula disebut dengan ‘gadai’, misalnya gadai surat-surat berharga atau gadai saham. Sekedar kilas balik, transaksi repo ini juga mencuat dalam kasus FPJP bank Century karena FPJP hakekatnya juga merupakan transaksi repo.

Pada umumnya repo dibedakan menajdi dua jenis, yaitu ‘classic repo’ dan ‘sell and buy back’ repo. Meskipun ada pula yang menggunakan jenis repo berupa ‘total return swap’.

Untuk ‘classic repo’ maka tak lain adalah benar-benar berupa pinjaman dana (cash) yang dijamin dengan agunan. Pihak yang meminjam dana (buyer atau borrower) akan mencatat pinjaman di sisi Hutang (liabilities) sebagai lawan ‘cash’ yang diterima. Agunan yang diserahkan masih tercatat sebagai aset di neraca bank peminjam tersebut. Dengan demikian, total neraca bank akan bertambah sebesar transaksi repo yang dilakukan.

Sementara untuk ‘sell and buy back’ repo, maka agunan (surat-surat berharga) seolah-olah ikut berpindah tangan. Dengan demikian, penerimaan cash dari bank pemberi pinjaman, akan diikuti dengan penyerahan aset (surat-surat berharga). Namun demikian, perlu diingat bahwa bank peminjam tersebut harus tetap menginformasikan bahwa memiliki kewajiban untuk ‘membeli’ kembali surat berharga yang diserahkan (sebagai agunan) atas pinjaman yang diterima sesuai dengan harga yang sudah disepakati di awal. Pencatatan yang sama, dari sisi sebaliknya juga dilakukan oleh lawan transaksi (counterpart). Hal ini mengingat transaksi repo ini pada prinsipnya mencakup 2 perjanjian transaksi yang tidak terpisah, yaitu ‘menjual’ sementara surat berharga untuk kemudian ‘dibeli’ kembali.

Nah, pada saat transaksi repo dilakukan oleh Lehman Brothers, kewajiban untuk membeli kembali surat berharga tersebut tidak diungkapkan sebagaimana seharusnya dilakukan menurut standar akuntansi yang berlaku. Metode pencatatan akuntansi ini saat itu terdapat pada Statemen of Financial Accounting Standard (SFAS) 140, semacam PSAK di Indonesia. Standar akuntansi yang mulai diperkenalkan di AS tahun 2001.

Transaksi repo Lehman Brothers ini dilakukan dengan pihak terkait di Inggris yang, konon memiliki sistem hukum dan standar akuntansi yang berbeda. Pihak terkait inilah yang awalnya melakukan pembelian secara repo surat berharga, yang kemudian direpokan kembali ke Lehman Brothers di US. Hal yang sebaliknya juga dilakukan dengan mekanisme yang sama pada saat Lehman Brothers melakukan penjualan secara repo.

Menurut argumen Lehman Brothers, transaksi repo semacam ini di Inggris bisa diperlakukan sebagai ‘true sales’ atau penjualan ‘outright’. Seolah benar-benar dijual tanpa kewajiban untuk dibeli kembali.

Dengan dalih seperti itu, maka Lehman Brothers dapat ‘memperbaiki’ tampilan neracanya, menjadi lebih ‘sehat’. Penjualan surat berharga secara repo, yang oleh Lehman Brothers diperlakukan sebagai ‘true sale’ tadi dan kemudian ‘cash’ yang diterima digunakan untuk melunasi ‘hutang’ membuat total aset (neraca) Lehman Brothers akan mengecil. Demikian pula tingkat ‘leverage ratio’ (rasio hutang terhadap modal) menjadi lebih baik. Lehman Brothers terlihat lebih ‘liquid’ kondisinya pada saat dimana isu likuiditas bank-bank di AS menjadi sorotan.

Praktik yang dilakukan Lehman Brothers tersebut bahkan sempat membuat salah satu pesaingnya, yaitu Merrill Lynch curiga dan ‘melaporkannya’ ke the Fed. Sesuatu yang konon tidak lazim dilakukan perbankan di AS meskipun dalam kondisi persaingan perbankan yang ketat.

Hal yang menjadi pusat ‘keanehan’ dan memperkuat dugaan praktik ‘window dressing’ adalah bahwa transaksi repo tersebut dilakukan pada setiap akhir kuartal, menjelang publikasi laporan keuangan kuartalan. Jumlah transaksi repo-nya pun terus meningkat, yaitu sekitar 38,6 milyar US Dollar (2007), 49,1 milyar US Dollar di kuartal I 2008 dan 50,38 milyar US Dollar di kuartal II 2008. Transaksi ini dilakukan Lehman Brothers dengan jangka waktu yang sangat pendek (rata-rata di bawah 7 hari, bahkan ada yang hanya semalam). Artinya, begitu laporan keuangan kuartalan keluar, maka kondisi neraca Lehman Brothers kembali seperti sediakala (tidak sebagus pada saat laporan dikeluarkan ke publik).

Apa itu Repo ‘105’?

Di dalam Laporan Valukas, penggunaan terminologi repo 105 ini sebenarnya merujuk pada repo 105 dan repo 108. Angka 5 dan 8 tersebut sebenarnya menunjukkan hair-cut (potongan yang dikenakan terhadap penilaian agunan) yang dikenakan pada transaksi repo surat berharga tersebut. Hair-cut 5% (105) maksudnya adalah bahwa pinjaman dana sebesar 100 US Dollar akan dijamin dengan agunan senilai 105 US Dollar. Beberapa pihak menyebut sebagai ‘top-up’ atau ‘cover-up’ agunan.

Apakah hal tersebut aneh?

Yang membuat para pihak merasa ‘aneh’ adalah karena ‘hair-cut’ tersebut ‘diberikan’ oleh Lehman Brothers termasuk untuk agunan ‘surat berharga’ berupa US Treasury. Jelas merupakan hal yang tidak wajar pada saat dimana permintaan akan US Treasury Bills meningkat tajam sejalan dengan fenomena ‘flight to quality’ saat itu. Lazimnya, hair-cut untuk repo US Treasury Bills hanya dalam kisaran 1%.

Sayangnya, laporan Valukas dan perdebatan menyangkut transaksi repo 105-nya Lehman Brothers ini, yang merupakan salah satu bentuk transaksi ‘over-the-counter’ (OTC) tidak menyinggung masalah perjanjian transaksi repo yang digunakan. Misalnya, apakah repo tersebut tunduk pada General Master Repo Agreement (GMRA) yang lazimnya mendasari transaksi repo. Namun bisa jadi tidak karena transaksi repo 105 tersebut dilakukan dengan melibatkan pihak terkait di Inggris, meskipun pihak terkait di Inggris selanjutnya melakukan transaksi repo dengan counterpart di Inggris.

Namun demikian, fakta tersebut saat ini juga menajdi perhatian pihak otoritas di Inggris, yaitu The UK Financial Reporting and Council (The FRC). FRC merupakan badan yang mengatur masalah akuntansi dan audit di Inggris.

Kini, proses penyeldikan terhadap para mantan pejabat Lehman Brothers sedang mulai bergulir. Besar kemungkinan, Richard S. Fuld Jr., CEO terakhir yang akan mendapat giliran dicecar pertama kali. Kita lihat apakah pengadilan di AS dapat mengambil keputusan yang sepadan. Yang pasti, prosesnya akan sangat panjang Mudah-mudahan pihak otoritas terkait di Indonesia mampu mengambil hikmah dari pelajaran yang sangat mahal dan menyakitkan ini. Bila tidak, alangkah malangnya nasib bangsa ini bila hal serupa meledak di sini karena bukan tak mungkin praktik sejenis juga banyak dilakukan di sini

Top of Form

CARA MENINGKATKAN KEMAMPUAN OTAK

Tidak semua orang lahir dengan otak yang jenius, yang menurut banyak orang sebagai syarat untuk berprestasi. Itu tidak berarti bahwa kemampuan otak anda yang biasa saja tidak dapat berprestasi melebihi mereka yang cerdas dan jenius. Jika Anda mau cara-cara ini dapat membawa ini mengalahkan si jenius:
1. Olahraga
Lebih dari 20% darah dan oksigen yang mengalir dalam tubuh kita, dialirkan langsung dari jantung menuju otak. Olahraga, terutama latihan kardio (jantung), secara efektif akan meningkatkan aliran darah ke otak. Olahraga yang dianjurkan adalah Yoga, dimana banyak posisi-posisi Yoga yang khusus untuk mendapatkan aliran darah dari jantung ke otak lebih cepat, dengan posisi kepala lebih rendah dari posisi jantung.
2. Hidrat
Jika Anda merasa lelah, hindari meminim minuman yang berkafein contohnya kopi. Lebih baik minum air putih, selain merupakan cara yang sangat sederhana untuk menyegarkan otot dan otak anda air putih juga mudah di dapat dan harganya terjangkau.
3. Merangsang Panca Indera
Hukum alam mengatakan ada aksi maka ada reaksi. Otak kita memiliki 2 fungsi utama, yaitu sensorik dan motorik. Meningkatkan kemampuan otak bisa dilakukan dengan memberikan rangsangan pada indera kita. Pada indera pengecap, permen papermint dipercaya bisa meningkatkan memori otak sehingga bisa menerima informasi secara efektif.
4. Kebahagiaan
Fungsi otak, terutama memori, tidak bekerja dengan baik ketika sedang stres. Jika anda tegang, kecapaian, atau sedih, kemampuan memori dan kewaspadaan anda menjadi jauh berkurang. Oleh karena itu jauhi stress. Lakukan kegiatan-kegiatan yang bisa membuat anda bahagia, bersama keluarga ataupun bersama teman-teman anda. Cara lain yang bisa dilakukan ketika kita sedang stress yaitu dengan berlatih teknik relaksasi seperti yoga, mandi air hangat, atau pijat relaksasi.
5. Bermain Game Sederhana
Penelitian yang dilakukan pada penderita Dementia, membuktikan bahwa permainan kata-kata dan teka-teki dapat meningkatkan bahkan memulihkan kemampuan mental dan kognitif mereka. Jenis permainan yang terbaik untuk melatih kemampuan otak adalah permainan strategi, dimana dibutuhkan lebih banyak kerja otak secara konstan.
6. Menonton televisi
Para ahli mengindikasikan bahwa acara televisi yang bisa meningkatkan kemampuan otak adalah acara yang bisa mengajak kita untuk ikut berpikir. Misalnya adalah acara game atau kuis.
7. Menjelajah Internet
Penelitian yang dilakukan di University of California - Los Angeles membuktikan bahwa menjelajah internet (surfing) bisa merangsang otak untuk bekerja maksimal dalam membuat keputusan dengan pertimbangan-pertimbangan yang kompleks. Dan Scan Otak yang dilakukan menunjukkan bahwa lebih banyak syaraf-syaraf otak yang aktif ketika kita menjelajah internet daripada membaca buku.
8. Diet
Untuk meningkatkan kemampuan otak anda, juga dibutuhkan nutrisi untuk otak. Sumber utama nutrisi untuk otak adalah protein. Tetapi tidak secara otomatis protein bisa meningkatkan kemampuan otak, tanpa bantuan dari beberapa vitamin dan mineral penting. Misalnya Vitamin A, untuk melindungi membran otak. Vitamin B, penting untuk vitalitas dan pertumbuhan neuron. Vitamin C, sangat penting untuk peningkatan fungsi otak. Vitamin E, untuk mencegah kemunduran fungsi otak. Magnesium, untuk menjaga kelangsungan proses metabolisme neuron. Zinc, berguna untuk meningkatkan fungsi kognitif pada otak. Dan Asam Amino, diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan neurotransmitter.
9. Minyak Ikan
Para ahli gizi menyarankan kita untuk sering mengkonsumsi minyak ikan karena minyak ikan bisa membuat otak jadi cerdas. Karena minyak ikan banyak mengandung Omega-3 Fatty Acids Eicosapentaenoic Acid (EPA), dan Docosahexaenoic Acid (DHA) yang berguna untuk menjaga tingkat dopamine di otak tetap tinggi, meningkatkan pertumbuhan neuron di korteks, dan meningkatkan sirkulasi otak. Dengan kata lain, Fatty Acids membuat kerja otak menjadi efisien.
Tetapi juga perlu diketahui bahwa mengkonsumsi ikan dalam jumlah yang besar, meningkatkan resiko untuk keracunan mercury.
10. Obat alami
Asia, termasuk Indonesia terkenal dengan pengobatan alami-nya. Terdapat banyak macam obat-obatan alami yang sudah diteliti terbukti berkhasiat sebagai pemacu kerja otak dan otot, dan yang paling terkenal adalah Ginkgo Biloba dan Ginseng. Efeknya, menetralisir penyebab stress yang mempengaruhi otak, dan menghilangkan gejala stress utama yaitu rasa gelisah.
11. Belajar sesuatu yang baru
Belajar suatu bahasa asing, belajar membuat suatu kerajinan tangan, atau belajar sesuatu yang asing bagi kita sebelumnya bisa meningkatkan perkembangan otak, dan merangsang bagian-bagian otak yang sudah lama tidak digunakan ataupun belum pernah digunakan sebelumnya.
12. Jangan buang waktu

MAIN-MAIN DUIT HAJI

AHMAD Medi, 79 tahun, ingin segera ke Tanah Suci. Di usia senjanya, ia makin religius. Sebelum wafat menjemput, ia bercita-cita menjalan-kan ibadah haji, rukun Islam kelima. Sebagian tetangga pun sudah memanggil dia Pak Haji. Padahal pensiunan guru sekolah dasar yang tinggal di Kampak, Trenggalek, Jawa Timur, ini baru akan berangkat tahun depan.

Pria sepuh ini masuk daftar tunggu haji sejak dua tahun lalu. Perlu puluhan tahun baginya agar bisa mendaf-tar berangkat haji. Gaji dan uang pensiunnya yang kurang dari Rp 1 juta per bulan ia tabung di Bank BRI Cabang Trenggalek. Bersama istrinya, Medi hidup dari kebun dan sepetak sawah. Terkumpul Rp 20 juta dengan tambahan dari anaknya, ia pun mendaftar haji. "Alhamdulillah, tahun depan berangkat," katanya, Jumat pekan lalu.

Mendaftar dua tahun lalu, Ahmad Medi belum terkena aturan baru. Untuk "tanda jadi", ia wajib menyetor Rp 20 juta. Sejak April lalu, Kementerian Agama menaikkan setoran ini menjadi Rp 25 juta. Jumlah setoran dinaikkan untuk memperpendek daftar antrean.

Ahmad Medi adalah seorang dari 1,1 juta muslim Indonesia yang antre untuk ibadah haji. Pemerintah Arab Saudi menetapkan kuota haji Indonesia tahun ini 201 ribu orang. Pagu jemaah itu ditetapkan berdasarkan jumlah penduduk. Perhitungannya, setiap seribu penduduk muslim di suatu negara "diwakili" seorang calon haji. Dengan sistem ini, mereka yang hendak berhaji rata-rata harus antre hingga lima tahun.

Setoran awal ongkos haji pun sudah menumpuk hingga Rp 22,4 triliun per akhir November. Dari jumlah itu, Rp 12 triliun ditaruh dalam Sukuk (obligasi syariah yang diterbitkan pemerintah), Rp 6,7 triliun dalam bentuk deposito, dan Rp 3,67 triliun berbentuk rekening giro. Uang ini menghasilkan bunga hingga Rp 99,7 miliar per bulan di rekening khusus haji atas nama Menteri Agama. Dalam setahun bunganya bisa mencapai Rp 1,175 triliun. Sebagian besar untuk "biaya optimalisasi". Itu adalah, "Biaya komponen haji yang tak dibayarkan langsung oleh calon jemaah," kata Acmad Djunaedi, Direktur Pengelola Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Sistem Informasi Haji Kementerian Agama.

Dana umat ini berwujud uang segar dengan jumlah megajumbo. Karena itu, ada pihak yang memanfaatkannya buat kepentingan pribadi. Satu di antaranya tergambar dari enam lembar dokumen yang salinannya diperoleh Tempo. Dokumen itu terdiri atas satu lembar salinan surat Kementerian Agama ke Kepala Bank BNI Cabang Sudirman; satu lembar salinan surat deposito berjangka atas nama Menteri Agama; tiga lembar salinan surat kesepakatan bersama penempatan dana dengan jamin-an ser-tifikat deposito berjangka anta-ra PT -Daestra Rajawali Perkasa dan PT Kranggo Bakti Persada; dan satu lembar salinan kesepakatan penempatan dana yang merujuk pada perjanjian.

Surat berkop Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Kementerian Agama ini dikeluarkan pada 26 Maret 2010. Ditandatangani Direktur Pengelolaan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Sistem Informasi Haji Achmad Djunaedi, surat ditujukan kepada pemimpin Bank BNI Cabang Sudirman, Jakarta. Isinya, perintah kepada bank untuk mencairkan deposito atas nama Menteri Agama senilai Rp 1,987 triliun.

Dalam surat yang sama, Djunaedi memerintahkan agar uang dengan nilai nominal yang sama ditempatkan kembali pada deposito berjangka waktu satu tahun. Ia meminta tingkat suku bunga minimal 7 persen. Surat ini tembusannya ke Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

Sertifikat deposito yang dicairkan ini bernomor seri PAA 0126987. Menteri Agama menempatkan deposito ini melalui Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah terhitung sejak 28 Januari 2010 dan hingga 28 Februari 2010.

Djunaedi kepada Tempo membenarkan mengirim surat ke BNI. Ia pun tak menyangkal kebenaran salinan surat yang diperoleh Tempo. Namun ia mengatakan surat itu dikirim hanya untuk meminta BNI menaikkan bunga deposito dari 6,5 persen menjadi 7 persen per tahun.

Sehari setelah surat Kementerian Agama itu, pada 27 Maret 2010, surat deposito berjangka keluaran BNI tadi digunakan orang bernama Andreas Bambang Armanto. Dia Direktur Utama PT Daestra Rajawali Perkasa, ber-alamat di kompleks Villa Mas C5/15, Sungai Panas, Batam. Ini ternyata rumah tipe 36, yang dicantumkan sebagai alamat kantor. Tak ada papan nama atau meja kerja. "Di sini saya masih kontrak," kata Andreas, 43 tahun.

Ia baru pindah ke Batam enam bulan lalu. Bisnisnya rupa-rupa, dari bengkel, penyewaan mobil, sampai penyelenggara acara seminar, pesta pernikahan, dan ulang tahun.

Andreas menjalin kerja sama dengan Syarip Djumadi, Direktur Utama PT Kranggo Bakti Persada, yang beralamat di Jalan Bhinneka Raya 69, Ca-wang Baru Tengah, Jakarta Timur. Dari pe-nelusuran Tempo, alamat ini gudang tempat usaha jual-beli mobil bekas. Adi, karyawan di tempat itu, mengatakan bahwa rumah itu dibeli bosnya lima tahun lalu.

Lisan, ketua RT setempat, -menyatakan bahwa dulu ada dua Syarip di rumah itu. Sang ayah bernama Syarip Djumadi, meninggal belasan tahun lalu. Dia punya anak, yang juga bernama Syarip Djumadi. "Syarip anak teman main saya waktu kecil," kata Lisan. "Tapi sudah lama pindah ke Malang." Tak jelas di mana kini -Syarip berada.

Kerja sama Andreas Syarip itu didasari "Surat Kesepakatan Bersama Penempatan Dana dengan Jaminan Sertifikat Deposito Berjangka". Dalam perjanjian itu, Andreas adalah pemilik dana atau pemodal. Sedangkan Syarip sebagai pemakai. Obyek kesepakatan ini adalah penempatan dana dengan jaminan surat deposito berjangka. Artinya, Andreas Bambang memberikan pinjaman uang kepada Syarip Djumadi. Atas kesepakatan ini, Andreas mendapat premium 14 persen, yang dibayar pada hari itu juga setelah dana efektif masuk ke rekening yang ditunjuk bank.

Tak jelas bagaimana Andreas bisa mendapatkan kepercayaan mengagun-kan deposito Menteri Agama. Seorang pengusaha mengatakan sekitar empat bulan lalu ia mendapat tawaran kredit dari seseorang dari Bank BNI. Pengusaha ini biasa bermain bisnis pembebasan lahan di Jakarta. Butuh dana segar untuk segera melakukan pembebasan tanah, pengusaha ini datang ke BNI Cabang Sudirman. Tujuannya membuka peluang kucuran pinjaman. Namun pengusaha tadi tak jadi ambil kredit dengan alasan mencoba cari utangan di tempat lain.

Sumber lain mengatakan ia memperoleh tawaran serupa sekitar enam bulan lalu. Ia tercengang dengan dijaminkannya deposito itu. Sebab, kata dia, deposito itu milik Menteri Agama. Ia menduga deposito itu adalah duit haji yang mestinya tidak boleh dijadikan jaminan. Anehnya, kata dia, tawaran itu menyebar di kalangan pengusaha atau pialang usaha. "Daripada terjerumus transaksi tak bener, saya mundur," kata dia.

Sumber ini mengatakan sempat berpikir bagaimana bisa deposito atas nama Menteri Agama digunakan untuk perjanjian kerja sama dua perusahaan swasta. Jika perjanjian itu benar ada-nya, ia mengatakan ada dua kemungkinan titik bocor: Bank BNI atau kantor Kementerian Agama.

Tidak tertutup kemungkinan, kata dia, perjanjian itu palsu. Namun ia tak habis pikir, bagaimana mungkin per-usahaan itu tahu persis dan terperinci mengenai isi deposito itu. "Jika tidak punya koneksi dengan orang dalam bank atau pejabat Kementerian Agama, mana mungkin punya informasi depo-sito sedetail itu," kata dia.

Andreas menyatakan tak tahu menahu ihwal ini. Ditunjukkan bukti kerja sama dan tanda tangannya, Andreas geleng-geleng kepala. "Kerjaan siapa ini?" katanya. Ia mengaku tidak kenal Syarip Djumadi.

Ia mengatakan seseorang bernama Hasanuddin pernah dua kali menawarinya untuk dikenalkan kepada Ahmad Djunaedi. Belum sampai Andreas bertemu sang direktur, Hasanuddin menghilang tak jelas rimbanya. Andreas memberikan nomor ponsel Hasanuddin, tapi Tempo tak berhasil mengontaknya. Ketika beberapa kali dihubungi, nomor itu tak aktif. Ahmad Djunaidi pun menyatakan tak tahu menahu ihwal ini.

Putu B. Kresna, Corporate Secretary BNI, tidak mau memberikan informasi mengenai hal ini karena dibatasi aturan kerahasiaan bank. Sesuai dengan Undang-Undang Perbankan, ia mengatakan, BNI dilarang memberikan informasi selain kepada pemilik rekening. Dia hanya membenarkan banknya merupakan satu di antara 22 bank penerima setoran biaya haji.

Putu juga mengatakan, dalam melakukan praktek bisnis, BNI taat pada undang-undang dan ketentuan yang berlaku. "Kami berlandaskan etika bisnis dan implementasi good corporate governance," kata dia.

Menteri Agama Sur-yadharma Ali dalam jawaban tertulis kepa-da Tempo menyatakan tak ada pencairan deposito setoran awal haji atas namanya. -Menurut dia, perintah pencair-an itu hanya memperbarui administrasi depositonya agar mendapat bunga lebih baik. Semula bunganya 6,5 persen menjadi 7 persen untuk deposito berjangka setahun. Surya-dharma juga menyatakan penggunaan dana tersebut sepenuhnya kewenangan bank.

Kementerian Agama, kata dia, tidak perlu tahu dan memang tidak tahu menahu soal penggunaan uang tersebut. Ia juga menyatakan tidak mengenal Andreas Bambang Armanto atau Syarip Djumadi. Yang pasti, kata dia, deposito Kementerian Agama di BNI tidak untuk dipinjamkan ke pihak lain. "Jika BNI menyalurkan dana itu ke pihak lain, hal itu sepenuhnya jadi kewenangan bank," kata Suryadharma Ali.

Pengelolaan setoran awal haji ini sering kisruh. Menurut Badan Peme-riksa Keuangan, setidaknya ada sem-bilan titik kejanggalan pada pengelolaan dana. Salah satunya, perbedaan versi jumlah penyetor antara bank dan data di sistem komputerisasi haji terpadu Kementerian Agama.

Bank juga dianggap kerap terlambat mentransfer setoran awal ongkos haji ke -rekening Menteri Agama di Bank Indonesia. Menurut Badan Pemeriksa Keuangan, dana berpotensi diselewengkan. Kementerian Aga-ma tak pernah menarik denda keterlambatan. Pada 2008, denda dari delapan bank nilainya Rp 1,154 miliar.

Ada pula transfer dari rekening setoran awal haji atas nama Men-teri Agama di bank penerima ke rekening gelap. Pada 2008 ditemukan 189 transaksi di Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri Rp 298 miliar, yang penggunaannya tak jelas. Jumlah bunga yang diterima -Kementerian Agama pun sering tak sesuai dengan suku bunga hasil kesepakatan dengan bank. Pada 2008 ada kekurangan bunga deposito dari lima bank Rp 36 miliar. Badan Pemeriksa menilai Kementerian Agama malas mengawasi deposito-deposito itu.

Djunaedi mengatakan kantornya telah mengelola dana secara profesional. Buktinya, ia mengklaim, untuk pertama kalinya dalam sejarah, biaya haji tahun ini turun.