Senin, 22 Maret 2010

inflasi dan investasi

Inflasi sangat mempengaruhi pengambilan keputusan investasi, baik investasi yang berbentuk fisik maupun investasi dalam bentuk surat-surat berharga seperti saham dan obligasi.

Investasi adalah suatu tindakan melepaskan uang, modal atau dana pada saat sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang. Investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu investasi dalam bentuk aktiva nyata (real asset) dan investasi dalam bentuk aktiva keuangan (financial asset)

Investasi dalam bentuk aktiva nyata diantaranya adalah pendirian pabrik, hotel, dan industri wisata. Sedangkan investasi dalam bentuk aktiva keuangan misalnya seperti saham, obligasi, dan valuta asing. Selanjutnya dilihat dari situasi atau saatnya investor melakukan investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

· Situasi pasti (certain situation), dimana stabilitas nasional baik ekonomi maupun politik terjamin, besarnya dana yang dibutuhkan, tingkat suku bunga, masa pengembalian investasi dan tingkat keuntungan dapat diprediksi dengan tepat.

· Situasi tidak pasti (uncertain situation), misalnya adalah keputusan investasi yang diambil pada saat krisis moneter, tingkat inflasi sangat tinggi, tingkat suku bunga tidak menentu, dan penuh huru-hara. Keadaan yang tidak pasti ini menuntut investor untuk berhati-hati dan bahkan mungkin saja investor membatalkan keputusan investasinya.

Sebelum melakukan investasi, investor harus mempertimbangkan terlebih dahulu dua faktor, yakni rendahnya risiko non ekonomi dan tingginya potensi keuangan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal

1. Faktor Internal yang mempengaruhi suatu keputusan investasi nyata adalah kondisi yang bersumber atau berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya kepribadian investor, bonafiditas perusahaan, kepemilikan perusahaan, manajemen perusahaan, kualitas SDM perusahaan, sumber dana investasi, sasaran produksi, sistem produksi serta teknologi yang digunakan dalam perusahaan.

Investor harus cermat mengevaluasi kelayakan faktor internal suatu perusahaan sebelum melepaskan dananya. Dengan analisis dan evaluasi yang cermat akan diperoleh gambaran apakah posisi produksi telah berlangsung ekonomis, efisien dan efektif.

2. Faktor eksternal jauh lebih rumit dan sangat sulit diprediksi, kondisi-kondisi yang berasal dari luar perusahaan atau proyek investasi yang berdampak secara langsung terhadap pengambilan keputusan dalam investasi. Diantaranya adalah ketidakpastian ekonomi makro baik nasional, regional, maupun internasional, kebijakan moneter dan fiscal suatu negara, fondasi ekonomi suatu negara dan tingkat pertumbuhan inflasi yang tidak terkendali akibat kondisi ekonomi globals

Tidak ada komentar:

Posting Komentar