Rabu, 27 Oktober 2010

Etika, Etiket & Utilitarianisme

Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan "self control", karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.

- Menurut Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

- Menurut Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat
ditentukan oleh akal.

- Menurut Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.

Berikut adalah contoh-contoh dari etika dalam masyarakat yaitu :

- Tidak mencuri

- jujur dalam ucapan dan tindakan

- memakai pakaian yang sopan, tidak menunjukkan aurat di muka umum

- tepat waktu ketika membuat pertemuan dengan orang lain

- hormat dengan orang tua

- tidak membuat keributan / menjaga kerukunan dalam lingkungan masyarakat

- bertutur kata halus ketika berbicara/meminta tolong

Berbeda dengan etika, etiket lebih menyangkut kepda cara manusia bersikap atau melakukan suatu perbuatan, dimana setiap tindakan yang dilakukannya dilihat serta dinilai orang lain.

Berikut adalah contoh-contoh etiket diantaranya sebagai berikut :

- Tidak mengangkat kaki di meja ketika sedang berbicara dengan orang lain

- Makan menggunakan tangan kanan

- Tidak bersendawa setelah makan

- Tidak tertawa terbahak bahak

- Bersikap sopan dengan orang tua

- Membungkukkan badan sedikit ketika berjalan melewati orang tua dan mengucapkan “permisi”

- Mengucapkan salam ketika bertamu

- Tidak bersuara keras keras ketika bertamu

Utilitarianisme adalah aliran yang meletakkan kemanfaatan sebagai tujuan utama hukum. Kemanfaatan diartikan sebagai kebahagiaan (happiness). Baik buruk atau adil tidaknya suatu hukum, bergantung kepada apakah hukum itu memberikan kebahagiaan kepada manusia atau tidak.

Sabtu, 23 Oktober 2010

CISA, Gelar IT Auditor Bernilai Jual Tinggi

CISA termasuk dalam 5 besar sertifikasi IT yang bergaji paling tinggi. Selain itu, sebuah riset independen Footepartners menyimpulkan bahwa pemegang gelar CISA rata-rata mendapatkan insentif sebesar 10-14% dari base salary.
Gelar CISA ini dikeluarkan oleh ISACA (Information Systems Audit and Control Association). Selain CISA, ISACA juga mengeluarkan sertifikasi atu gelar CISM (Certified Information Systems Manager) dan CGEIT (Certified in the Governance of Enterprise IT).
Sesuai namanya, gelar CISA ini terkait erat dengan profesi Information Technology (IT) auditor. Namun banyak juga CISA-holder yang non-IT auditor, seperti misalnya IT/Information Systems (IS) security consultant, IT/IS consultant, compliance/risk management, dan lain-lain.
Menurut ISACA di brosurnya, pemegang gelar CISA mempunyai competitive advantage dengan memastikan bahwa:
1. Audit sistem informasi dilakukan sesuai dengan standar, panduan, dan best practises terkait
2. Suatu perusahaan melaksanakan tata-kelola teknologi informasi (corporate governance of IT)
3. Manajemen atas sistem dan infrastruktur IT (systems and infrastructure life cycle management) dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan
4. Arsitektur keamanan didesain untuk menjaga prinsip kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity), dan ketersediaan (availability) atas information assets
5. Program disaster recovery dan business continuity direncanakan dengan baik dan dampak resikonya diminimalisir
Berikut beberapa pengakuan atas sertifikasi CISA dari beberapa lembaga:
1. Departemen Pertahanan Amerika (US Department of Defence) mengharuskan staff information assurance-nya memiliki sertifikat tertentu, di antaranya gelar CISA
2. Undang-undang Keamanan Informasi di Korea mensyaratkan audit sistem informasi dilakukan oleh pemegang sertifikasi tertentu, misalnya CISA
3. Bursa Efek India mengakui sertifikasi profesional CISA sebagai salah satu prasyarat untuk melakukan systems audit
4. Menurut Undang-undang di Rumania, bank yang akan menerapkan sistem pembayaran elektronik (misalnya melalui internet) diharuskan melewati proses sertifikasi dahulu oleh auditor yang memiliki gelar CISA
Ujian CISA ini dilakukan 2 kali setahun, sekitar bulan juni dan desember. Jumlah soal ujiannya ada 200, multiple-choice dan minimal harus bener 75% supaya lulus.
Ada 6 area/topik dalam ujian CISA:
1. Information systems audit process (sekitar 10% dari total jumlah soal)
2. Information systems governance (15%)
3. Systems and infrastructure life cycle management (16%)
4. Information technology service delivery and support (14%)
5. Protection of information assets (31%)
6. Business continuity and disaster recovery (14%)
Agar mendapat gelar CISA, tidak hanya harus lulus ujian. Ada beberapa persyaratan lainnya:
1. Memiliki pengalaman 5 tahun dalam information systems audit, control, or security (dapat disubstitusi dengan persyaratan tertentu)
2. Mematuhi ISACA Code of Professional Ethics
3. Menjalankan IS Auditing Standards yang dikeluarkan ISACA
4. Ikut program CPE (Continuing Professional Education)
Biaya ujian CISA sekitar US$ 375-425 untuk member ISACA dan US$ 505-555 untuk non-member ( bayar lebih dulu harganya lebih murah). Dapat mendaftar via online dengan diskon tambahan US$ 50.

manfaat dan resiko E-commerce

E-Commerce adalah semua aktivitas bisnis atau perdagangan, melalui media elektronik pada umumnya dan Internet pada khususnya. Secara teknis e-commerce dapat berupa transaksi lewat internet, tele-education, teletext dan lain-lain.


Manfaat dan Resiko

Manfaat yang bisa diambil bila kita berbisnis dengan menggunakan E-Commerce

• Revenue stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan, yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.

• Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).

• Menurunkan biaya operasional (operating cost).

• Melebarkan jangkauan (global reach)

• Meningkatkan customer loyality.

• Meningkatkan supplier management.

• Memperpendek waktu produksi.

• Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)


resiko yang mungkin terjadi bila berbisnis E-Commerce

Resiko E-Comerce dapat terjadi karena penyalahgunaan dan kegagalan sistem yang terjadi, terdiri atas :

• Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan, misal seseorang telah menghancurkan/ mengganti semua data finansial yang ada.

• Pencurian informasi rahasia yang berharga, misal pencurian terhadap kepemilikan teknologi, informasi pemasaran atau informasi yang berhubungan dengan kepentingana konsumen

• Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan peservice, misal gangguan yang bersifat nonteknis, seperti aliran listrik mati.

• Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak, misal seorang hacker berhasil membobol sistem perbankan dengan berhasil memindahkan sejumlah rekening orang lain ke dalam rekening peribadinya.

• Kehilangan kepercayaan dari para konsumen, misal seringnya terjadi gangguan pada jaringan yang menyebabkan akses gagal.

• Kerugian-kerugian yang tak terduga, misal gangguan terhadap transaksi bisnis, akibat kesalahan faktor manusia atau kesalahan perangkat.


Bagaimana Pasar E-Commerce ?

Tahun 1997

• 8 milliar US$ jumlah transaksi di web

• Terdapat 55,000 situs web komersial

Perkiraan tahun 2002 ?

• Akan terjadi 327juta transaksi di web (terus bertambah 3987 %)

• Lebih dari 100,000 situs web komersial

Issue di United States

• E-commerce menjadi kekuatan utama pembangunan di Amerika Serikat

• Pasar On-line untuk pembayaran, eceran, dan perjalanan diharapkan tumbuh menjadi US$265 juta pada 2002 dari US$37 juta pada tahun 1998

Issue di Asia

• Asia merupakan salah satu pasar internet terbesar di dunia

• Kepedulian yang tinggi dan ketertarikan untuk terhubung secara on-line European (1998)

• Pendapatan E-commerce : 2.944 juta US$

• Jumlah situs web E-commerce : (18.983)

Source : Goldman Sachs Investment Research

Pasar Asia ?

• Pengguna Internet : 15 juta (diluar Jepang)

• Pertumbuhan Populasi/ Penetrasi Internet : 0.9 %

• Pertumbuhan rata-rata dari pengguna internet (1997-2003) :

- Rumah : 61 %

- SME : 46 %

- Perush besar : 30 %

- Pemerintah : 46 %

- Pendidikan : 42 %

• Jumlah dari ISP : 509 (diluar Jepang)

Source : Goldman Sachs Investment Research


Model Bisnis



Model Bisnis E-Commerce

Secara umum, Model E-Commerce diklasifikasikan menjadi:

1. Bussiness to Bussiness (B2B)

2. Bussiness to Customer (B2C)

3. Untuk masa saat ini sudah ada e-commerce goverment yaitu Goverment to Business, Goverment to Contomer, dan Goverment to Govemernet.


Model-model pendapatan yang bisa diperoleh pada bisnis E-Commerce:

• Model eceran : penjualan secara langsung barang atau jasa

• Model berlangganan : pembayaran langsung akan informasi yang diperoleh

• Model beriklan : memasang banner atau iklan pada situs-situs terkenal

• Model Cybermall : kumpulan badan bisnis yang menawarkan berbagai barang dan jasa

• Model Intermediasi/ perantara : broker berbagai macam barang dan jasa


Model Bisnis B2B


1. Model Bisnis B2B

Yaitu penjualan produk / jasa antar company atau antar badan bisnis.

Karakteristik B2B

Karakteristik transaksi B2B pada umumnya :

• Penjualan barang / jasa dalam jumlah yang banyak atau borongan.

• Biasanya dengan harga yang khusus / lebih murah, karena pembelian dilakukan dengan jumlah banyak guna dijual kembali.

• Koneksi on-line antara vendor dengan pembeli.

Keuntungan B2B

Pencapaian kesempatan berkompetisi secara nyata :

• Produktivitas kerja yang besar dan postensial.

• Penghematan waktu dalam melakukan transaksi.

• Berkurangnya biaya yang harus dikeluarkan (Proses yang cepat, transparan, dan harga yang lebih murah)

Pengurangan biaya atau pengeluaran :

• Cisco System ($ 3.5 billion dalam pengurangan biaya pada tahun 1998)

• DELL Computer Corporation (over $ 1.7 million/day)

Tantangan B2B

• Data cost OSS yang kuat berbasis accounting

• Transformasi paralel dari semua orang atau budaya dalam hal proses dan teknologi

• Pembaruan adalah hal yang sangat penting

• Perundangan pemerintah

• Proses perjanjian kerja sama

• Harga dan pembayaran


Model Bisnis B2C


2. Model Bisnis B2C

Yaitu penjualan produk atau jasa antara company dengan konsumen.

Karakteristik B2C

• Penjualan secara eceran dari company/ badan bisnis langsung ke konsumen akhir

• Produk eceran yang sangat beraneka ragam

• Pembayaran secara on-line menggunakan kartu kredit

• Berbelanja dengan sangat mudah

• Usaha berpromosi dengan menggunakan penjualan silang antara produsen dengan konsumen atau dengan adanya potongan harga

Keuntungan B2C

Keuntungan bagi badan bisnis :

• Akses ke pasar global secara langsung

• Penghematan waktu dan tempat

• Pengurangan biaya yang sangat berarti

• Kesediaan penuh : 24 jam perhari dan 7 hari perminggu

Keuntungan bagi konsumen :

• Berbelanja secara on-line tidak sesulit dari apa yang biasa didapat di pasar tradisional

• Mudah dalam penggunaannya, tidak memerlukan kepandaian khusus

• Banyak pilihan yang didapat dengan mudah ditambah dengan kerahasiaan yang dijamin

• Product-on-demand ( apa yang anda perlukan akan anda dapatkan )


Tantangan B2C

• Transformasi Budaya dari tradisional ke on-line

• Memerlukan kepercayaan yang sangat tinggi

• Keterbatasan pembayaran (transaksi maksimum, keamanan dll)

• Sistem pengiriman


Model Bisnis G2C dan G2B

Model gambar Goverment to Custumer dan Goverment to Business sama sahaja dengan apa yang di senaraikan dalam pembahasan B2B dan B2C diatas. Yang membedakan hanya pada G2C iaitu dimana pada G2C, pihak Goverment keuntungan bukan faktor utama dalam G2C tetapi lebih mementingkan perkhidmatan kepada masyarakat pada umumnya. Sedang pada G2B itu sama sahaja dengan pembahasan yang B2B.

Berada dalam arus gencarnya globalisasi, demokratisasi dan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (ICT) tidak dapat melepaskan kita dari tuntutan penerapan teknologi tersebut dalam meningkatkan service pemerintah kepada warganya. Salah satu sarana peningkatan service tersebut adalah electronic government (e-government).

Banyak ditemui variasi definisi e-government, tapi definisi-definisi tersebut kurang lebih sama, maka dalam makalah ini diambil diambil salah satu saja yaitu:

E-Government berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi (seperti: wide area network, internet, dan komunikasi bergerak) oleh lembaga pemerintah yang mempunyai kemampuan untuk mentransformasikan hubungan Pemerintah dengan warganya, pelaku dunia usaha (bisnis), dan lembaga pemerintah lainnya. Teknologi ini dapat mempunyai tujuan yang beragam, antara lain: pemberian service pemerintahan yang lebih baik kepada warganya, peningkatan interaksi dengan dunia usaha dan industri, pemberdayaan masyarakat melalui akses informasi, atau manajemen pemerintahan yang lebih efisien. Hasil yang diharapkan dapat berupa pengurangan korupsi, peningkatan transparansi, peningkatan kenyamanan, pertambahan pendapatan dan/atau pengurangan biaya.

Dari definisi tersebut dapat ditarik unsur-unsur obyek, tujuan dan alatnya sebagai terlihat pada gambar berikut:



Macam interaksi antar pelaku dalam E-Government